Disentri
adalah penyakit saluran pencernaan dengan darah dan atau lendir pada feses. Salah
satu cara pengobatan herbal yang dapat digunakan adalah menggunakan tanaman
sambiloto. Sambiloto memiliki khasiat yang sudah memiliki popularitas yang
tidak bisa disangsikan dalam dunia pengobatan tradisional. Khasiatnya yang
dapat menyembuhkan macam-macam penyakit, dari yang ringan hingga berat, dan kandungan
zat yang terkandung sangat komplit membuat BPOM RI menetapkan tanaman sambiloto
sebagai salah satu obat tradisional unggulan.
Menurut
Ivan dan Lukito (2003), zat-zat yang terkandung dalam tanaman sambiloto antara
lain :
- Zat andrographolid : zat yang menghasilkan rasa pahit yang luar biasa pada sambiloto. Zat ini juga menghambat pertumbuhan sel kanker hati, payudara dan prostat, meningkatkan aliran empedu, meningkatkan antibodi
- Alkane, keton, aldehid, asam kersik, dan damar
- Kalium : berfungsi meningkatkan jumlah urine sekaligus membantu mengeluarkannya
- Kalsium dan natrium
- Minyak asiri (essential oil) yang bermanfaat sebagai antiradang
- Laktone yang berfungsi sebagai antiradang dan antiperik
- Flavonoid : mencegah menghancurkan penggumpalan darah
Cara
Pembuatan
Bahan
:
- Daun sambiloto kering 9-15 mg
- 600cc air
Cara
pembuatan :
- Cuci bersih sambiloto
- Rebus sambiloto kering dengan, tunggu hingga mendidih dan sisa air menjadi 300cc air
- Dinginkan air rebusan sambiloto, kemudian dinginkan
Aturan
pakai
Diminum
2 kali sehari, masing-masing ½ gelas
Efek
Samping
- Rasa tidak nyaman pada lambung
- Menurunkan nafsu makan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Puji,
Inggit, Munawaroh, Esti. 1996. Warta
Tumbuhan Obat Indonesia Etnobotani Sambiloto sebagai Bahan Ramuan Jamu.
Bogor: LIPI
2. Dalmartha,
Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal.
Jakarta:Swadaya
3. Prapanza,
Ivan, Adi Marianto, Lukito. 2003. Sambiloto
Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka
Riska Yunita
22020112130027
0 komentar:
Posting Komentar